Tuesday, 1 November 2016

Kenali Dirimu dan Karir Impianmu di Seminar Edukasi Darmabangsa

Ada yang menarik dari Seminar Edukasi di sekolah Darmabangsa, 19 Oktober 2016. Seminar ini menghadirkan 3 orang narasumber yang menginspirasi dari segi yang berbeda. Sebut saja, Bapak Wardiman Djojonegoro, mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan di masa kepresidenan Soeharto. Kemudian Bapak Kristian Adi Putra, seorang pendidik muda yang telah menamatkan pendidikan doktoralnya di Amerika Serikat, serta bapak Jujur Prananto, penulis naskah Ada Apa Dengan Cinta yang menjadi kisah fenomenal remaja di Indonesia pada awal millennium ketiga.

Know Your Passion Future! (Dok. Sekolah Darmabangsa)

Menurut Bapak Wardiman, dalam memilih kelanjutan studi,
3 hal penting yang harus diperhatikan adalah jurusan apa, di perguruan tinggi mana, dan sejauh apa ketersediaan biaya dapat mendukung proses pendidikan tersebut. Dalam talkshow ini, beliau membagi pengalaman dan menceritakan riwayat karirnya yang mau tidak mau memberikan gambaran bagi kita bahwa setiap pilihan karir akan selalu memiliki peluang untuk dapat dimasuki, apapun latar belakang pendidikan yang kita miliki. Bapak Wardiman seolah ingin berpesan bahwa jenjang pendidikan tinggi merupakan bagian penting yang harus dilewati dalam jenjang pendidikan kita. Akan tetapi, lebih jauh lagi pendidian tinggi menjadi sangat penting karena di masa itu, kita akan belajar lebih banyak tentang kemandirian, kreativitas, berpikir kritis, dan lain sebagainya. Kesimpulannya, pendidikan tinggi lebih banyak berperan dalam hal pengembangan EQ. Bukan IQ. Bapak Wardiman melanjutkan, bahwa perubahan pilihan, ketidaksesuaian antara jurusan dengan karir, merupakan dinamika yang umum terjadi dan bukan menjadi sesuatu yang patut untuk dipermasalahkan. Segala sesuatunya itu memungkinkan. Dan yang pasti akan ditemui adalah persaingan dan realita hidup.


Kristian Adi Putra sendiri adalah mantan tenaga pendidik di sekolah Darmabangsa. Dari profile nya, tidak tampak sedikitpun keangkuhan ataupun rasa bangga akan diri, padahal prestasi yang ia capai bisa dikatakan semestinya cukup membuat dirinya melangit. Rendah hati, itulah padanan kata yang tepat untuk menggambarkan sosok ini. Gaya bahasanya simple, lugas, walaupun sedikit canggung, namun justru kesederhanaannya inilah yang sanggup menginspirasi kita. “Banyak-banyaklah berdiskusi dan bertanya dengan gurumu, guru BK, orangtua.” Begitu pesan sederhananya, menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan saat bimbang memilih, apalagi jika menemui perbedaan pilihan dengan orangtua. Dari cerita yang ia sampaikan, secara tersirat ia ingin mengingatkan bahwa pilihan dan ridho dari orangtua memiliki peran yang signifikan dalam hal kelanjutan masa depan seorang anak. Oleh karena itu, anak dan orangtua harus senantiasa berdiskusi dan bertukar pikiran demi menyelaraskan keinginan. Saat ditanya tentang tips mendapatkan beasiswa, ia pun menjawab dengan singkat dan sederhana, “Banyak bertanyalah dengan pendahulu yang pernah meraih beasiswa”. Ia menggambarkan betapa link dan organisasi merupakan sarana yang penting bagi seorang mahasiswa untuk memperbesar peluang mendapatkan beasiswa dan kesempatan-kesempatan emas lainnya.


Di akhir sesi talkshow, kita sebagai audiens disegarkan dengan wawasan baru tentang profesi yang berhubungan dengan dunia entertainment yang memang belakangan menjadi lahan yang menjanjikan untuk berkarir. Bersama bapak Jujur Prananto, kita diajak untuk mengenali sekelumit mengenai dunia perfilman dan sastra. Kesimpulannya, menjadi seorang penulis naskah adalah pilihan karir yang penting dipertimbangkan oleh siswa yang memiliki passion di dunia sastra dan layar kaca.


Acara seminar karir yang diadakan oleh Darmabangsa ini memang sudah terselenggara sekitar 2 minggu yang lalu. SMA IT Ar Raihan mengikutsertakan 3 orang perwakilan siswa dengan 2 orang guru BK sebagai pendamping. Abi Fahrul Rozi selalu Kepala Sekolah pun hadir selaku tamu undangan. Alhamdulillah, acara seminar ini berlangsung sukses dalam memotivasi dan menginspirasi para peserta yang hadir. Tidak hanya itu, sekolah Darmabangsa juga menyajikan penampilan akustik yang sangat menghibur dari band sekolahnya. Bahkan, ditampilkan juga sebuah film pendek sarat inspirasi yang sempat meraih penghargaan Smanda Olympic. Hari itu, kami pulang dengan rasa puas dan senang, juga penuh harapan. Harapan agar semangat dan inspirasi yang kami bawa sore itu dapat menggerakkan kami untuk semakin tulus dan sungguh-sungguh merajut masa depan penuh mimpi.

No comments:

Post a Comment